KKP Kirim Ahli Belajar Teknologi Akuakultur ke Norwegia

Editor: Koko Triarko

JAKRATA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, akan mendorong jajarannya untuk berguru ke Norwegia dalam rangka mempelajari teknologi tentang akuakultur. 

Hal tersebut dalam rangka peningkatan dan penguatan sumber daya manusia (SDM) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Indonesia dan Norwegia memiliki kerja sama yang sudah berlangsung lama, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Bahkan, ke dua belah pihak telah menandatangani Letter of Intent (LoI) tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan pada Oktober 2018 di Bali.

“Norwegia dikenal memiliki teknologi canggih dalam akuakultur, terutama untuk akuakultur lepas pantai,” kata Menteri Edhy saat bertemu Dubes Norwegia, Vegard Kaale, melalui keterangan pers diteirma Cendana News, Selasa (30/6/2020).

Menteri Edhy menyebut, keberhasilan Norwegia memproduksi salmon berskala besar tak lepas dari peran perusahan swasta Salmar dan Norax di Norwegia, sudah menggunakan teknologi dengan total kapasitas produksi sekitar 10.000 ton per tahun.

“Alasan ini, saya akan kirim ahli-ahli untuk belajar tentang akuakultur, masing-masing direktorat jenderal 2 orang. Bagaimana melakukan produksi yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hasil yang akan kami pasarkan,” sambungnya.

Menurutnya, dengan mempertimbangkan posisi strategis dan kepemimpinan kedua negara dalam forum global, Menteri Edhy ingin mengambil kesempatan ini untuk mendorong kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama bilateral di masa depan.

Dia berharap, kesesuaian bisnis antara sektor swasta dari kedua negara perlu juga dipromosikan di masa depan. Kerja sama ini adalah salah satu tindakan nyata, yang dapat dilakukan untuk implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-EFTA (IE CEPA), yang ditandatangani pada Desember 2018 dan saat ini sedang menunggu ratifikasi.

Lihat juga...