Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup

Suasana perkampungan masyarakat Badui yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (16/2/2020) – foto Ant

LEBAK – Kawasan destinasi wisata Badui, yang ada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, masih ditutup. Penutupan dilakukan untuk pencegahan penyebaran COVID-19, meskipun saat ini masyarakat mulai memasuki tatanan kehidupan baru.

“Kami harus berkoordinasi dengan Tugas Gugus setempat untuk membuka kawasan wisata Badui itu,” kata Kepala Seksi Destinasi Dinas Pariwisadata Kabupaten Lebak, Usep Suparno, di Lebak, Rabu (17/6/2020).

Pemerintah Kabupaten Lebak belum bisa memastikan, kapan kawasan destinasi wisata adat Badui dibuka kembali. Terlebih, kasus pasien COVID-19 di daerah tersebut terus melonjak. Selama ini kawasan Badui dilarang dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bahkan di pintu gerbang dilakukan penjagaan oleh petugas, untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain itu juga warga Badui pun tidak boleh pergi ke luar daerah, kecuali mereka ada keperluan penting.

Pembukaan kawasan destinasi wisata Badui, harus memenuhi syarat seperti kesiapan menghadapi era normal baru dan perkembangan penyebaran COVID-19, serta rekomendasi Tim Gugus Tugas Kabupaten Lebak.

Selain itu, destinasi wisata harus mematuhi Surat Edaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Nomor 556/194/Dispar/2020, tentang imbauan bagi para pengelola destinasi wisata dan tempat hiburan. Mereka diminta menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, dan berkoordinasi dengan petugas medis setempat. “Kami saat ini tengah menyusun pembukaan wisata Badui dan wisata lainnya di Lebak dengan menerapkan standar protokol kesehatan,” katanya.

Tetua Adat Badui, yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengatakan, penutupan kawasan wisata di daerahnya untuk mencegah penyebaran Virus Corona, agar tidak sampai masuk ke permukiman masyarakat Badui.

Lihat juga...