JAKARTA – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni P. Purbasari, mengatakan, program Kartu Prakerja sebagai inovasi layanan publik, peserta dapat memilih dan mengoptimalkan sendiri subsidi biaya pelatihan yang diberikan.
“Manfaat pertama bagi peserta program Kartu Prakerja adalah mendapatkan akses terhadap 2.700 jenis pelatihan yang tersedia di ekosistem Kartu Prakerja dan mereka bisa memilih sendiri pelatihan yang mereka mau,” kata Denni ketika dihubungi di Jakarta, belum lama ini.
Memberikan pilihan itu, kata dia, adalah sebuah inovasi layanan publik di mana biasanya penerima subsidi tidak memiliki kesempatan untuk memilih. Dana pelatihan Kartu Prakerja sebesar Rp1.000.000 dapat dioptimalkan sesuai dengan keinginan pemanfaat.
Denni memberi contoh bagaimana testimoni dari beberapa pekerja yang mengatakan sudah mengambil lima pelatihan dan masih terdapat sisa dana yang bisa dipakai sampai dengan akhir tahun.
“Kita serahkan sepenuhnya kontrol kepada masyarakat,” kata dia.
Selain itu, manfaat dari Kartu Prakerja yaitu peserta dapat menerima insentif sebesar Rp600.000 per bulan diberikan selama empat bulan yang bisa diterima setelah menyelesaikan minimal satu pelatihan.
Insentif itu merupakan salah satu modifikasi yang dilakukan kepada program Kartu Prakerja setelah sebelumnya dirancang untuk reskilling dan upskilling. Pemberian insentif sebagai bentuk jaringan pengaman sosial di tengah pandemi COVID-19 yang memberi dampak kepada perekonomian.
Denni juga mengatakan sistem penilaian pelatihan oleh peserta juga membuat ekosistem Kartu Prakerja menjadi relevan karena peserta lain dapat memilih pelatihan setelah melihat ulasan tersebut sebagai dasar pertimbangan memilih.