Inovasi Basmi Virus dari BATAN
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
UV-C sering disebut dengan UV Germicidal, karena memiliki sifat yang dapat membunuh dan menghentikan replikasi mikroorganisme termasuk virus dengan mekanisme merusak DNA/RNA makhluk hidup dan virus dengan derajat kehidupan yang sederhana. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa UV-C efektif membasmi mold (kapang/ jamur), bakteri, dan virus.
“Sinar ini juga sudah terbukti efektif menghancurkan virus airborne influenza dan virus SARS yang merupakan virus serumpun dengan Covid-19. Daya tembus UV-C sangat rendah sehingga efektif untuk sterilisasi udara dan permukaan benda, namun memiliki daya rusak tinggi,” tambahnya.
Karena sinar UV-C dapat membahayakan manusia apabila terpapar langsung dalam jangka waktu tertentu, maka dalam pengoperasian alat ini harus memperhatikan faktor keselamatan bagi operatornya.
Pada prinsipnya, tutur Kristedjo, cara kerja kedua alat ini menghasilkan UV-C dengan intensitas yang sangat tinggi yakni 240 Watt untuk Robot UV-C Disinfektan dan 210 Watt untuk lemari UV-C Disinfektan.
Sinar UV-C yang terpancar nantinya akan menghancurkan mikroba dan virus secara langsung dengan merusak DNA dan RNA melalui induksi transformasi molekuler.
“Untuk lemari UV-C Disinfektan yang tertutup, selain dari sinar UV, juga ada mekanisme pembasmian mikroba dan virus lain yaitu dengan oleh gas ozon yang terbentuk selama penyinaran UV-C. Gas ozon yang terbentuk sangat reaktif membunuh mikroba dan virus,” paparnya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, 99 persen virus telah rusak atau hancur setelah terpapar ozon selama 30 detik. Ozon menghancurkan virus dengan menyebar melalui mantel protein ke dalam inti asam nukleat, yang mengakibatkan kerusakan RNA virus.