Bisnis Ternak Kalkun di Banyumas tak Terpengaruh Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BANYUMAS – Salah satu bisnis yang tetap stabil berjalan di tengah pandemi Covid-19 adalah beternak ayam kalkun. Sebab, ayam jenis kalkun ini memiliki kelompok konsumen tersendiri yang tidak bisa mengganti kalkun dengan jenis ayam lainnya.
“Sampai saat ini masih stabil, pesanan masih banyak. Kemarin mantan bupati Banjarnegara baru pesan sepasang kalkun, kemudian Pak Kades di sini juga pesan satu ekor,” kata pelaku bisnis ternak ayam kalkun di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Kusworo, Selasa (9/6/2020).

Untuk makanan ayam kalkun juga tidak ada masalah, karena makannya cukup diberi katul dan sisa sayuran segar. Sehingga dari sisi harga, juga cenderung stabil.
Terlebih Kusworo tidak hanya menjual ayam kalkun hidup, tetapi juga menjual aneka olahan makanan dari ayam kalkun. Selain itu juga menjual anakan ayam kalkun.
“Bisnis ternak ayam kalkun masih cukup menjanjikan, sebab di wilayah Banyumas dan sekitarnya masih belum banyak yang menekuni usaha ternak kalkun,” tuturnya.
Lebih lanjut Kusworo bercerita, untuk anakan ayam kalkun yang usianya masih satu bulan, harganya mencapai Rp 80.000 per ekor dan untuk anakan yang sudah berwarna, harganya bisa sampai di atas Rp 100.000 per ekor.
Perputaran di bisnis kalkun ini terbilang cukup cepat. Peminat ayam kalkun sangat banyak, ada yang membeli anakan untuk diternak, ada yang membeli kalkun usia dewasa untuk penggemar ayam kalkun, ada juga yang membeli untuk dikonsumsi.