Hotel di Surakarta Boleh Buka Layanan MICE

Lebih lanjut Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo berharap, kasus positif COVID-19 atau virus corona jenis baru segera selesai. Sehingga masyarakat bisa segera beraktivitas dengan lebih nyaman. “Ini tinggal empat (yang masih dirawat). Kasus di Solo menunggu tiga hari lagi, 14 hari kemudian baru nanti boleh dikatakan sudah tidak KLB (Kejadian Luar Biasa) lagi,” katanya.
Menurutnya, dengan selesainya kasus tersebut bukan berarti status KLB dicabut namun ada pelonggaran. “Termasuk karaoke boleh buka tetapi ada batasan waktu, dan tetap menerapkan jaga jarak,” tandasnya.
Terkait dengan sektor pendidikan, Surakarta belum lama ini disebutnya sudah mencoba simulasi aktivitas sekolah. “Kemarin memang kami minta sekolah simulasi, kalau menyiapkan infrastruktur tidak mulai dari sekarang maka tidak cukup, di antaranya ganti fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), ganti dinding, dan kloset,” tandasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau sekolah tetap dibuka mulai Desember, yaitu PAUD, TK, SD, dan SMP. “Mulai Desember saja sekalian aman, tetapi saya juga akan coba melakukan inovasi pada program belajar di rumah,” tandasnya.
Meski kasus positif COVID-19 di Kota Solo cenderung stagnan, pihaknya masih terus aktif melakukan kegiatan cepat di beberapa kalangan masyarakat. Yang terbaru, tes cepat menyasar kepada pengemudi ojek daring dan ojek pangkalan, baik roda dua maupun empat.
Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan, total ada 150 pengemudi ojek yang menjalani tes cepat. Pengemudi ojek disasar untuk tes cepat karena termasuk kelompok berisiko terpapar COVID-19, mengingat mereka bertemu dengan banyak orang.