Pasokan Minim Harga Bawang Merah di Medan Bertahan Mahal
MEDAN – Harga bawang merah di pasar tradisional di Kota Medan bertahan mahal. Saat ini harga yang ditawarkan Rp40.000 per kg. Kondisi tersebut disinyalir dampak dari pasokan yang minim.
Minimnya pasokan dipengaruhi oleh pengetatan impor. “Harga bawang memang masih mahal terus karena barangnya (bawang) tak banyak. Pasokan bawang dari Sumut masih terbatas, ” ujar pedagang sayur mayur di Pasar Peringgan, Medan, E Sibayang, Rabu (17/6/2020).
Sementara pasokan dari Brebes dan impor, disebut-sebut juga tidak banyak, sebagai dampak dari pandemi COVID-19. “Harga bawang merah masih tetap mahal, karena virus corona belum berlalu yang membuat pasokan terganggu,” katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis bersama Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Taufik Batubara menyebut, dinasnya sudah mengembangkan bibit bawang merah unggul di Sumut.
Pengembangan bibit bawang itu melalui kelompok tani di enam kabupaten dan kota. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut di Sumut. Pengembangan bibit bawang di enam daerah itu masing – masing Kota Medan, Serdangbedagai, Deliserdang, Batubara, Simalungun, Karo dengan total 9 hektare.
“Produksi bawang merah Sumut memang belum bisa memenuhi kebutuhan Sumut, sehingga Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus mengembangkan tanaman bawang. Data BPS menunjukkan, luas tanaman bawang di 16 kabupaten atau kota Sumut pada 2019 masih seluas 2.124 hektare dengan produksi 16.761 ton.
Sementara konsumsi bawang merah di Sumut sudah jauh di atas angka itu. Sehingga Pemprov Sumut terus berupaya mengembangkan bibit dan bawang untuk konsumsi. (Ant)