Gunakan Alat Tangkap Ramah Lingkungan, Cara Nelayan Lestarikan Perairan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Penggunaan alat tangkap ikan ramah lingkungan jadi cara nelayan pesisir timur Lampung Selatan (Lamsel) melestarikan perairan.

Rohadian, nelayan tangkap di Desa Ruguk, Kecamatan Ruguk, Kecamatan Ketapang memilih memakai pancing rawe dasar. Alat tersebut dikombinasikan dengan pelampung yang dibuat dari styrofoam untuk proses pemasangan pancing rawe dasar.

Penggunaan alat tangkap ramah lingkungan lanjut Rohadian sudah dilakukan nelayan selama bertahun-tahun. Langkah tersebut dilakukan setelah perairan timur Lamsel kerap mengalami kerusakan pada tahun 2011 akibat penggunaan bom ikan dan bahan kimia.

Imbas penangkapan dengan bom ikan mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang di perairan timur Lamsel.

Alat pancing rawe dasar menggunakan sistem rangkaian pancing dengan ukuran 6 hingga 8. Jumlah pancing yang dipasang mulai 500 hingga 600 buah dengan senar sepanjang 600 meter dikombinasikan dengan tali.

Proses pemasangan akan dilakukan pada area habitat ikan sekaligus jalur yang jarang dilalui kapal dan perahu.

“Pemasangan pancing rawe dasar dilakukan dengan proses pembentangan senar pada jarak tertentu diberi tanda pelampung lengkap dengan bendera, sehingga perahu lain tidak akan melintas agar tidak menabrak bentangan senar pancing,” terang Rohadian, saat ditemui Cendana News, Rabu (24/6/2020).

Pancing rawe dasar kerap dipasang saat pagi hari dan akan diangkat pada sore hari untuk mengecek hasil tangkapan. Area pemasangan pancing rawe dasar kerap dilakukan pada area yang diduga menjadi habitat ikan.

Pesisir timur yang memilili kontur perairan berlumpur membuat ia kerap mendapatkan ikan sembilang.

Lihat juga...