BNNK Purbalingga: Pandemi tak Surutkan Peredaran Narkoba

Editor: Makmun Hidayat

PURBALINGGA — Di tengah pandemi Covid-19, peredaran narkoba ternyata masih tinggi. Karenanya dibutuhkan peran aktif generasi muda untuk ikut mengawasi peredaran narkoba.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga, Sudirman mengatakan, sampai saat ini masih ada 29 warga Purbalingga yang masih menjalani perawatan di Klinik Pratama BNNK Purbalingga akibat penyalahgunaan narkoba.

“Kasus peredaran narkoba di tengah pandemi Covid-19 masih tinggi, pada bulan Mei lalu misalnya, di Banteng diungkap peredaran 821 kilogram sabu, kemudian di Sukabumi terungkap peredaran narkoba dengan barang bukti421 kilogram sabu dan masih banyak lagi lainnya. Untuk Purbalingga sendiri masih ada 29 orang yang menjalani rawat jalan karena penyalahgunaan narkoba,” kata Sudirman usai mengikuti peringatan Hari Anti Narkotika International (HANI), Jumat (26/6/2020).

Menurutnya, pandemi Covid-19 sama sekali tidak menyurutkan sindikat narkoba untuk terus berkerja, sehingga generasi muda di Purbalingga harus tetap waspada. Sebab, pangsa pasar yang menjadi target peredaran narkoba, sebagian besar menyasar kepada generasi muda.

“Ke depan BNNK memiliki tantangan berat untuk melindungi generasi milenial. Saat sekarang Information Technology (IT) sudah sangat dekat dengan kehidupan manusia. Perkembangan IT juga sering dimanfaatkan untuk peredaran narkoba,” jelasnya.

Guna membentengi generasi muda dari peredaran narkoba, dibutuhkan filter yang berlapis dan filter pertama adalah dari keluarga terdekat. Selanjutnya, keluarga juga harus turut mengawasi pergaulan anak-anak di luar rumah.

Hal senada juga disampaikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Ia meminta agar generasi muda Purbalingga harus tetap berkegiatan positif selama pandemi ini. Dan yang terpenting jauhi narkoba serta selektif dalam memilih teman pergaulan.

Lihat juga...