Upaya Penanggulangan COVID-19, BATAN Terima RT-PCR dari IAEA

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Atase Ilmu Pengetahuan PTRI Wina, Dimas Irawan pada salah satu acara BATAN, Rabu (13/5/2020) - Foto Ranny Supusepa

“Teknologi ini akan mampu mendeteksi dan mengidentifikasi Novel Corona secara akurat hanya dalam hitungan jam. Juga bisa dipergunakan untuk binatang yang mungkin menjadi inang dari virus ini,” kata Grossi.

Para penerima alat ini, menurut Grossi, akan diberikan pelatihan prosedur biosafety dan biosecurity untuk melindungi para pekerja dalam masa pengambilan sampel dan analisa dalam rangka mencegah kontaminasi.

“Pelatihan ini juga akan melibatkan tenaga ahli kesehatan binatang untuk meningkatkan kesiapan masing-masing negara dalam mendeteksi dini virus yang menyebabkan penyakit zoonotik. Mereka akan diberi pelatihan untuk melakukan pelatihan bagi binatang peliharaan maupun binatang liar terkait transmisi coronavirus,” ujarnya lagi.

Kabag Humas BATAN, Purnomo, yang dihubungi secara terpisah menyatakan bahwa Indonesia melalui Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjadi salah satu dari lebih 50 negara yang menerima bantuan serupa.

“Dengan bertambahnya peralatan RT-PCR di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemeriksaan terhadap terhadap masyarakat yang terindikasi terjangkit covid-19,” kata Purnomo.

Ia menyebutkan, berdasarkan koordinasi yang dipimpin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang melibatkan Kemenkes, BNPB, Kemlu dan BATAN, peralatan RT-PCR ini ditempatkan di Unit Pengujian Terpadu (UPT) Laboratorium Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat di Pontianak.

Pemilihan UPT Laboratorium Kesehatan di Pontianak ini mempertimbangkan perlunya meningkatkan kapasitas pengujian secara merata di seluruh propinsi sebagai bagian upaya nasional untuk mempercepat proses penanganan pandemi Covid-19. Diharapkan dengan tambahan peralatan ini dapat mempercepat dan memperbanyak pelaksanaan hasil pemeriksaan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.

Lihat juga...