Ditinjau dari Sisi Ilmiah, Fenomena Bentukan Awan Hanyalah Kebetulan

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

JAKARTA — Perbincangan terkait terbentuknya tulisan maupun gambar yang terkait agama tertentu, sering kali muncul di sosial media. Yang terbaru, adalah munculnya bentuk tulisan Allah di langit. Secara ilmiah, hal ini merupakan hal kebetulan dan awan yang dibicarakan tersebut adalah jenis Cirrocumulus.

Ahli Cuaca dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Erma Yulihastin saat dihubungi, Rabu (13/5/2020) – Foto Ranny Supusepa

Ahli Cuaca dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin menyebutkan, yang ramai dibicarakan tersebut adalah awan Cirrocumulus yang termasuk dalam kelompok awan tinggi.

“Cirrocumulus merupakan jenis awan tinggi yang hampir sama seperti dengan awan Cirrus. Tetapi, memiliki bentuk yang terputus-putus dan tampak seperti jajaran pasir pantai ataupun seperti seperti gorombolan domba yang menjadi satu kerumunan,” kata Erma saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).

Ia menjelaskan, awan adalah suatu gumpalan uap air yang terbentuk oleh adanya siklus daur air yang terus menerus terjadi. Siklus daur air ini biasa disebut oleh para ahli sebagai siklus hidrologi.

“Adanya pemuaian air yang menguap menuju atmosfer dikarenakan oleh adanya panas bumi dan pancaran sinar matahari. Kemudian, terjadi pengembunan dan pemadatan uap air yang bergabung menjadi satu pada tingkat ketinggian tertentu di atas langit dan membentuk awan,” ujarnya.

Jenis dan macam macam pembagian awan di langit dibagi berdasarkan ketinggian, yaitu tinggi, sedang, rendah, dan perkembangan vertikal.

Lihat juga...