Percepatan Pemulihan Ekonomi Jadi Tema Kebijakan Fiskal 2021

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers secara virtual kepada awak media, beberapa waktu lalu, di Jakarta. Foto: Amar Faizal Haidar

JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan, Percepatan Pemulihan Ekonomi telah dipilih sebagai tema kebijakan fiskal tahun 2021. Fokus tersebut juga selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yaitu Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.

“Kita akan melakukan pembangunan pada pemulihan industri, pariwisata, dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial serta reformasi sistem ketahanan bencana. Fokus pembangunan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali mesin ekonomi nasional yang sedang berada dalam momentum pertumbuhan,” ujar Menkeu, Rabu (13/5/2020) di Jakarta.

Menkeu menilai, situasi pandemi dan ketidakpastian yang menyelimuti dunia saat ini, mengharuskan pemerintah menyiapkan sejumlah skenario perkembangan ekonomi ke depan.

“Pertumbuhan ekonomi kuartal I yang hanya mencapai 2,97 persen, merupakan indikator bahwa telah terjadi koreksi yang cukup tajam,” tandasnya.

Hal ini, kata Menkeu juga, mengindikasikan tekanan lebih berat akan dialami sepanjang tahun 2020, yang artinya pertumbuhan ekonomi terancam bergerak dari skenario berat sebesar 2,3 persen menuju skenario sangat berat yaitu kontraksi -0,4 persen.

“Untuk itu, langkah dan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi harus terus diperkuat dan dilaksanakan dengan efektif agar pemburukan lebih lanjut dapat diminimalkan,” jelas Menkeu.

Dengan mempertimbangkan segala risiko dan ketidakpastian yang ada, serta potensi pemulihan ekonomi global dan nasional di tahun depan, pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2021 adalah sebagai berikut;

Lihat juga...