Suara Dentuman di Jateng-DIY Masih Misteri

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Fenomena suara dentuman di Jawa Tengah dan DIY kembali terdengar untuk ke dua kalinya, dan para ahli menyatakan masih membutuhkan kajian lebih lanjut untuk memastikan sumber suara dentuman tersebut. 

Stasiun Geofisika Banjarnegara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Jawa Tengah dan Stasiun Geofisika Sleman BMKG DIY yang sudah melakukan monitoring, menyatakan suara dentuman tersebut tidak terkait dengan aktivitas seismik, baik yang dipicu oleh aktivitas sesar lokal maupun aktivitas zona subduksi selatan Jawa.

Data meteorologis menunjukkan, sebagian besar awan hujan lebih terkonsentrasi di utara dan pesisir selatan jawa, hal ini konsisten dengan distribusi sambaran petir pd tgl 10-11 Mei 2020, jam 23.00 WIB – 05.00 WIB, sehingga kecil kemungkinan suara dentuman tersebut  dipicu oleh aktivitas sambaran petir.

Dosen Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Deni Septiadi, – Foto: Ranny Supusepa

“Fenomena ini masih misteri,” kata Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, singkat saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).

Dosen Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Deni Septiadi, menyatakan belum ada hasil kajian yang bisa menunjukkan sumber suara yang pasti untuk fenomena dentuman tersebut.

“Saat dentuman pertama di wilayah Jabodetabek, karena ada fakta letusan GAK, maka kita bersama melakukan pengkajian di GAK. Dari PVMBG menyatakan ada petir saat itu. Tapi jika sumber suara itu dari GAK atau dari Bogor, maka untuk sampai terdengar ke Bekasi itu agak sulit. Karena secara fisis, petir itu tidak mungkin melebihi 20 kilometer. Ini pun sudah klasifikasi petir yang besar,” kata Deni, saat dihubungi secara terpisah.

Lihat juga...