Rusia Berencana Uji Klinis Vaksin Covid-19
MOSKOW – Sejumlah peneliti di Rusia berencana memulai uji klinis vaksin Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) dalam dua minggu ke depan, demikian keterangan Menteri Kesehatan Mikhail Murashko sebagaimana dikutip kantor berita setempat.
Tidak hanya itu, pada hari yang sama Pemerintah Rusia juga menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat Covid-19.
Rusia saat ini menempati urutan ke tiga untuk negara dengan korban jiwa akibat Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat di urutan pertama, dan Brazil pada posisi ke dua. Pejabat di Kremlin mengatakan, para peneliti di Rusia tengah mengembangkan hampir 50 kandidat vaksin Covid-19.
“Tes masih berlangsung, dan kami berencana memulai uji klinis pada dua minggu mendatang,” kata Menteri Kesehatan, Mikhail Murashko.
Ia mengatakan, peneliti telah memilih para relawan untuk ambil bagian dalam uji coba tersebut. Perlu diketahui, uji klinis merupakan tahapan vaksin atau obat diuji coba ke manusia.
Perusahaan pembuat obat di seluruh dunia saat ini berlomba-lomba mengembangkan obat dan vaksin untuk SARS-CoV-2, yang menyebabkan 364.000 jiwa meninggal dunia.
Sementara itu, lembaga investasi di Rusia (RDIF) mengatakan, Kementerian Kesehatan telah menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat Covid-19. Obat itu dikembangkan dari obat anti-virus generik, favipiravir.
RDIF menerangkan hasil uji klinis tahap pertama menunjukkan Avifavir, terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19. Tahap akhir uji klinis obat itu masih berlangsung, melibatkan 330 pasien.
Saat ini, ada 10 vaksin Covid-19 yang masih diuji coba ke manusia. Sejumlah ahli memperkirakan, butuh waktu sekitar 12 sampai 18 bulan sejak masa pengembangan untuk akhirnya mengetahui keamanan dan efektivitas vaksin.