Permudah Edukasi Keuangan Syariah lewat Digitalisasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Nah, ini adalah karakteristik dari milenial yang ada saat ini di Indonesia, yang dalam kehidupan sehari-harinya terkoneksi dengan internet,” ujarnya.
Wahyu mencontohkan, saat bangun pagi usai salat Subuh, dipastikan setiap dari kita memakai internet dengan telepon seluler (HP) di tangan.
Aktivitas ini dilakukan sepanjang hari hingga menjelang tidur pada pukul 22.00 WIB. “Jadi selama 18 jam atau 75 persen waktu kita hari itu sudah terkoneksi dengan internet dari HP,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan kaum milenial? Menurutnya, kalau milenial itu berusia 20 tahunan, berarti sampai umur 20 tahun di 2020 ini, milenial itu 20 persen terkoneksi dengan internet.
Jika nanti milenial berumur 61 tahun, maka jelas dia lagi, 65 persen hidupnya terkoneksi internet.
“Berarti nanti kira-kira 75 persen dari umurnya itu terkoneksi dengan internet. Jadi bisa terbayang ke depan hampir seluruh umur di generasi milenial dan ke bawahnya lagi, hampir 100 persen hidupnya terkoneksi dengan internet,” ungkapnya.
Hal ini menurut Wahyu, harus dimanfaatkan bahwa penggunaan internet juga terkoneksi kemajuan HP. Semua kegiatan bisa dilakukan di dalamnya. Bahkan nanti semua benda pun bisa dibuat terkoneksi dengan internet.
“Kursi dan meja terkoneksi dengan internet, bisa sangat mungkin terjadi. Jadi kita bisa memanfaatkan internet untuk kepentingan positif termasuk juga di dalam transaksi keuangan syariah atau perbankan syariah,” ujarnya.
Tantangannya dalam pengembangan keuangan syariah, bagaimana ketika era berbagai kemudahan ini ada kaum milenial terbiasa terkoneksi dengan internet untuk belajar tentang keuangan syariah.