Mataram Siapkan 50 Ton Daging Impor Beku

Daging beku yang dijual pedagang tradisional di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan dengan cara diecer. -Dok: CDN

MATARAM – Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat,  menyiapkan daging impor beku sebanyak 50 ton dari Australia, Selandia Baru dan Brasil, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mataram setelah 1 Syawal 1441 Hijriah.

“Sebanyak 50 ton daging impor yang kami siapkan itu untuk kebutuhan Lebaran Topat yang dirayakan seminggu setelah Idulfitri, dan musim haji jika ibadah haji tahun ini jadi dilaksanakan. Kalau untuk Idulfitri, telah didatangkan 30 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H Mutawalli di Mataram, Jumat (22/5/2020).

Menurutnya, kebutuhan daging saat musim haji di Mataram setiap tahun juga tinggi, karena banyaknya acara selamatan keberangkatan calon jemaah haji yang tentunya membutuhkan daging sapi sebagai menu utama.

Begitu juga dengan kebutuhan masyarakat saat merayakan Lebaran Topat, sangat identik dengan membuat berbagai menu masakan khas tradisional dan menjadikan daging sebagai menu utama.

“Karena itulah, kebutuhan daging sapi harus kami antisipasi agar bisa mencukupi dan masyarakat memiliki pilihan, mengingat stok sapi lokal sangat terbatas,” katanya.

Namun demikian, harga daging impor saat ini juga relatif mahal dibandingkan harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp80.000-Rp90.000 per kilogram, karena daging sapi dari India tidak ada pengiriman sejak “lockdown” pandemi Covid-19.

“Jadi daging impor kami datangkan dari Australia, Selandia Baru dan Brasil dengan harga di tingkat distributor mencapai Rp105.000 per kilogram,” katanya.

Menurutnya, daging sapi impor tersebut saat ini tidak hanya untuk supermarket, melainkan juga untuk pasar tradisional. Karena itu, masyarakat harus jeli dan pandai-pandai memilih agar tidak salah beli.

Lihat juga...