Jenis Garam Berdasarkan Sumber dan Kandungan Mineral

Editor: Mahadeva

Hidayat menyebut, tidak ada satu garam yang kondisinya lebih bagus dari garam lainnya. Secara parameter fisika dan kimia setiap garam berbeda. “Intinya sesuaikan saja pada selera, kebutuhan, dan budget anda juga. Fungsi beberapa garam yang saya sebutkan juga beda, liat aja Kala Namak yang dipakai vegan dan vegetarian,” tandasnya.

Untuk garam yang tidak mengandung Iodium, Peneliti Kimia Lucia Y Kippuw menyatakan, proses penambahan Iodium dilakukan dengan menggunakan mesin. “Prosesnya menggunakan mesin. Yaitu garam akan ditambahkan Kalium Iodat atau KIO3 dengan kadar sekitar 30 sampai 80 ppm. Formulanya 20 ton garam NaCl ditambahkan 1 kilogram KIO3, yang sudah dilarutkan dalam 25 liter air steril. Garam dimasukin molen, diputar, sambil disemprot pakai larutan KIO3 dengan tekanan yang kuat. Lalu dikeringkan,” urai Lucia, secara terpisah.

Untuk pembuatan garam beryodium yang dianggap mahal, diperkirakannya dipengaruhi oleh nilai ekonomis. “Kalau menurut saya harusnya tidak mahal, karena hanya membutuhkan satu kilogram Kalium Iodat per 20 ton garam,” pungkasnya.

Lihat juga...