Jenis Garam Berdasarkan Sumber dan Kandungan Mineral
Editor: Mahadeva
Yang keempat Garam Himalaya. “Yang sekarang banyak diperbincangkan. Tapi jangan salah kaprah, namanya doang Himalaya. Tapi aslinya dari Pakistan yaitu dari tambang garam Khewra. Warnanya pink karena ada besi oksida. Ada sejumlah kecil kalsium, besi, kalium, dan magnesium. Natriumnya lebih rendah daripada garam meja,” jelas Hida lebih lanjut.
Garam Kosher merupakan garam yang terkenal di kebiasaan kuliner orang Yahudi. Perbedaan Garam Kosher dengan garam biasa adalah bentuknya yang berupa serpihan sehingga mudah ditabur. Jenis garam ini biasanya tidak ada anti-caking atau anti-lengket dan tidak ada Iodium. “Garam Celtic adalah jenis garam yang populer di Prancis. Warnanya keabu-abuan dan mengandung sedikit air sehingga cukup lembab. Mengandung mineral dan kandungan natrium lebih rendah daripada garam biasa,” ujar Hidayat.
Kemudian Garam Kala Namak, atau Garam Himalaya yang dicampur dengan arang, bumbu, biji dan kulit kayu lalu dipanaskan dalam tungku selama 24 jam penuh sebelum didinginkan dan disimpan. “Tiga garam lainnya yaitu Garam Black Hawaiian yang memiliki warna hitam karena mengandung arang aktif yang berasal dari Hawaii, Garam Red Hawaiian yang ditandai dengan warna kemerahan yang berasal dari lempung vulkanik alaea yang kaya akan besi, dan Garam Smoked Salt yaitu garam yang diasapi selama dua minggu diatas perapian kayu, yang biasanya menggunakan jenis kayu hickory, mesquite, apel, oak, atau alder,” papar Hidayat.
Untuk penggunaan garam-garam tersebut Hidayat menyatakan, bergantung pada selera dan kebutuhan masing-masing individu. “Mau yang natriumnya banyak atau tidak. Ada iodium apa tidak. Perbedaan ini terlihat penting di orang-orang yang terlibat dengan kuliner, karena mereka memilih garam berdasar rasa, tekstur, warna, dan kenyamanan. Intinya garam meja biasa memiliki zat tambahan dan zat anti-caking, sedangkan garam lainnya cenderung tidak menggunakan hal tersebut. Bagi yang vegan dan vegetarian, ada penggunaan Kala Namak soalnya ada aroma sulfurnya yang memberikan bau telur pada menu makanan mereka yang tidak mengandung telur,” ucapnya.