Jenis Garam Berdasarkan Sumber dan Kandungan Mineral
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Garam bukan suatu yang aneh di dalam kehidupan manusia. Apalagi untuk Indonesia yang memiliki wilayah laut sangat luas, garam menjadi salah satu komoditas industri.
Tetapi tidak banyak yang mengetahui, garam itu memiliki berbagai macam jenis. Pemerhati Mikrobiologi, Hidayat Fathoni Amrullah menyatakan, walaupun semuanya mengandung NaCl atau Natrium Klorida, tapi secara unsur mineral garam bisa dibagi menjadi 10 jenis.
“Yang paling umum tentunya garam rafinasi, atau yang dikenal dengan garam meja. Garam ini sudah mengalami proses pembersihan dari materi pengotor dan mineral kecilnya. Kecenderungan garam rafinasi ini adalah berpotensi menggumpal sehingga diberikan anti-caking atau anti lengket. Kadar NaCl-nya bisa 97 persen atau lebih. Dan di beberapa negara ditambah dengan Iodium untuk mencegah potensi kekurangan Iodium,” kata Hidayat, Senin (11/5/2020).
Jenis kedua, adalah garam laut yang didapat dengan mengevaporasi atau menguapkan air laut. “Kandungannya NaCl ditambah kalium, besi, dan seng. Kadang dalam garam laut ini ditemukan sedikit mikroplastik dan potensi logam berat dari pencemaran laut. Sifatnya kasar karena kurang ditumbuk. Ini yang sering kita temui dengan istilah garam krosok,” jelasnya.
Ketiga adalah Garam fleur de sel, atau kristal garam halus yang terbentuk di atas genangan air laut yang dangkal. Keberadaanya harus dipanen dengan tangan, disisir dengan menggunakan saringan khusus. Kristal ini intinya bersifat serpihan halus.
