IDEAS: Pelonggaran PSBB dan Larangan Mudik, Berbahaya
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menilai pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah langkah mundur yang berbahaya dalam penanggulangan pandemi.
Karena menurutnya, upaya keras dan biaya besar yang telah dikeluarkan dalam menanggulangi pandemi selama dua bulan terakhir, dapat menjadi sia-sia.
“Bila dengan PSBB saja kenaikan kasus infeksi Covid-19 masih belum mereda, seharusnya langkah yang ditempuh pemerintah adalah melakukan kebijakan yang lebih tegas dari PSBB, bukan justru melonggarkannya,” kata Yusuf melalui keterangan terulis yang diterima Cendana News, Senin (18/05/2020).
Dia menyebut, bahwa dua kebijakan pengendalian terkini yang paling diandalkan adalah PSBB dan pelarangan mudik, menuai kekecewaan banyak pihak karena intervensi yang moderat. “Ini pun masih dilakukan secara lamban, setengah hati, dan tidak terkoordinasi,” tukasnya.
Padahal jelas dia, Indonesia sebagai negara ke-4 dengan populasi terbesar di dunia, pandemi Covid-19 yang tidak terkendali akan mengancam jutaan nyawa anak negeri, sekaligus menciptakan ketidakpastian regional dan bahkan global.
Terbukti, pasca keluarnya data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang hanya 2,97 persen, semula diproyeksi masih berada di kisaran 4,30 persen, wacana pelonggaran PSBB oleh pemerintah bergulir deras.
Setelah wacana berdamai dengan Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 7 Mei 2020, berbagai langkah relaksasi dikeluarkan pemerintah mulai dari beroperasinya kembali moda transportasi umum, pekerja dibawah 45 tahun boleh kembali bekerja, hingga pelonggaran larangan mudik.