Distribusi Beras ke Tujuh Daerah Defisit Dikawal Satgas Pangan

Ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Satgas Pangan dari Polri, mengawal distribusi pasokan beras dari daerah produsen beras ke daerah defisit beras. Saat ini ada tujuh provinsi yang mengalami defisit cadangan beras.

Ketujuh daerah tersebut adalah, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara serta Papua Barat. “Satgas Pangan Polri berkomunikasi intensif dengan para stakeholder di daerah untuk mempermudah dan melancarkan distribusi pasokan beras dari daerah produsen ke daerah defisit dengan cepat,” tutur Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Satgas pangan Polri saat ini mencatat, stok beras nasional ada sebanyak 1,4 juta ton. Beras yang ada di Perum Bulog tersebut dapat digunakan sebagai cadangan, untuk memenuhi kebutuhan beras nasional menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah. Satgas Pangan Polri menjamin, harga beras tetap stabil menjelang Lebaran, dengan harga rata-rata nasional Rp10.912 per kilogram.

Sementara itu, untuk kebutuhan gula nasional pada April-Mei 2020 diperkirakan mencapai 700.000 ton. Dan saat ini masih terdapat defisit cadangan gula sekira 28.500 ton. “Untuk defisit cadangan gula, pengadaannya dapat saja dilakukan secara impor sehingga menjadi perhatian bagi Satgas Pangan Polri untuk mengawasi importasi dan pendistribusiannya,” ujarnya.

Harga gula saat ini tercatat mengalami penurunan 4,4 persen, dari Rp17.062 menjadi Rp16.300 per-kilogram. (Ant)

Lihat juga...