Data Pasien Covid-19 di Sikka Bocor di Medsos

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE- Semenjak diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT mengenai ada 8 pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Sikka klaster Lambelu, data pasien pun beberapa saat kemudian beredar luas di media sosial (medsos).

Kejadian ini sangat disayangkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka karena kejadian ini menyulitkan pihaknya melakukan treking terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.

“Saya kaget ada data rekam medik yang detil menyebar di media sosial. Seharusnya tidak boleh dipaparkan dan mudah-mudahan semua bisa paham mengenai hal ini,” tegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus, Jumat (15/5/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus, saat ditemui di Posko Covid, Jumat (15/5/2020). Foto: Ebed de Rosary

Petrus tegaskan, jangan sampai ada pengaduan dari keluarga pasien baru terjadi masalah lagi yang akan merugikan semua.

Dia menyarankan, biarkan petugas medis dan gugus tugas Covid-19 bekerja dalam diam untuk melakukan pendekatan persuasif terhadap keluarga korban.

Kepala Dinas Kesehatan ini juga mengatakan, pihaknya tidak bisa membuka semua data karena psikologis masyarakat kabupaten Sikka sedang terganggu.

Selain itu lanjutnya, ditakutkan apabila dibuka semuanya maka masyarakat bereaksi sebab masyarakat sering ke arah anarkis dan diskrimintif sehingga harus saling menjaga.

“Setelah diketahui pasien positif maka kita gerak cepat melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien. Saya juga tidak mengerti data itu keluarnya dari mana. Sebab data disampaikan dari provinsi kepada saya sehingga kalau data itu bisa beredar luas saya juga tidak mengerti,” ungkapnya.

Lihat juga...