Bupati Sikka Komit Kirim Sampel Swab Sebanyaknya

Editor: Makmun Hidayat

“Kita tidak perlu malu Kabupaten Sikka banyak kasus positif sebab kita kan banyak mengirimkan sampel swab untuk diperiksa. Kalau mau tidak ada kasus positif maka tidak perlu kirim sampel swab,” ujarnya.

Sementara itu juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus pun sepakat perlu ada pengiriman banyak sampel swab untuk diperiksa.

Petrus jelaskan pihaknya sedang bersiap untuk melakukan swab terhadap 30 warga yang hasil rapid test-nya reaktif  dan pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.

“Kita harus kirim banyak sampel swab sehingga bisa mengetahui apa langkah yang akan dilakukan. Jika tidak melakukannya, maka kita hanya meraba-raba saja dan bisa jadi bom waktu nantinya di mana bisa muncul banyak kasus positif dan pemerintah kelabakan menangani,” ucapnya.

Karantina Mandiri

Sementara itu, terkait pemberlakukan karantina terpusat terhadap pelaku perjalanan dianggap rentan oleh Pemkab Sikka, sebab di dua lokasi karantina di kota Maumere pasien positif Covid-19 pernah berbaur dengan yang negatif.

Langkah ini diambil untuk menghentikan penularan dan dianggap lebih efektif bila warga yang menjalani karantina terpusat disebar ke beberapa titik di kecamatan untuk melanjutkan karantina.

“Coba bayangkan kalau semua berkumpul di lokasi karantina maka tidak begitu nyaman. Kalau 5 orang positif maka yang lain juga tinggal tunggu waktu saja,” sebut Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.

Untuk itu, pihaknya menyebarkan warga karantina ini ke wilayah kecamatannya agar jangan sampai puluhan organ tinggal dalam satu lokasi sebab paling tinggi 10 orang dalam satu ruangan.

Lihat juga...