Asteroid, Bisa Bertabrakan dengan Bumi?

“Itu bukan asteroid saja, komet juga seperti itu. Karena itu semakin penting melakukan pengamatan secara kontinu. Sekali lagi itu tugas dunia internasional,” ujar dia.

Dengan kondisi tersebut PBB, menurut dia, juga sudah membentuk jaringan atau organisasi dunia yang khusus dibentuk untuk mengantisipasi meteor besar atau benda antariksa lainnya jatuh ke Bumi

“Tapi memang ada juga yang tidak bisa kita ketahui karena masih ada keterbatasan,” ujar dia.

Benda-benda astronomi, menurut dia, kecerlangannya bisa diamati, namun untuk asteroid memang lebih sulit karena banyak yang sangat redup sehingga baru dapat teramati ketika sudah dekat dengan Bumi.

Ia mencontohkan asteroid ZLAF9B2 berdiameter hingga lima meter dengan energi diperkirakan setara 11 kiloton TNT atau setengah kekuatan bom atom Nagasaki yang baru tetangkap sistem Catalina Sky Survey di pangkalan Amerika Serikat (AS) hanya beberapa jam sebelum jatuh di Afrika.

Ada pula asteroid 2005YU55 yang terdeteksi bergerak memotong orbit Bumi pada 8 November 2011, berada di dalam orbit Bulan ke Bumi.

Petaka di Bumi

Apakah cukup kuat untuk menimbulkan petaka global?

Para ilmuwan membuat perkiraan waktu dan jenis asteroid yang memiliki kemungkinan bertabrakan dengan Bumi. Mereka memperkirakan asteroid dengan energi setara bom atom Hiroshima dapat bertabrakan dengan Bumi dalam kurun waktu tahunan, sedangkan yang berenergi setara peristiwa Tunguska di Rusia tahun 1908 dapat terjadi dalam hitungan abad.

Lalu mereka memperkirakan asteroid dengan energi yang memicu “tsunami danger” dapat terjadi dalam kurun waktu 10.000 tahun. Dan asteroid yang mampu menyebabkan bencana global terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun.

Lihat juga...