Abrasi Sebabkan Fasilitas Wisata Pantai Ujung Pandaran Rusak
Sebagai langkah darurat, pihaknya berencana memanfaatkan sejumlah pohon cemara yang tumbang akibat abrasi untuk dipotong dan dipasang di depan betang. Cara itu diharapkan setidaknya bisa memperlambat abrasi, sambil menunggu langkah diambil pemerintah menangani abrasi tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga mengantisipasi kemungkinan terburuk jika abrasi berlangsung cepat dan menggerus betang serta fasilitas lainnya. Selain betang, di kawasan itu ada beberapa fasilitas lain seperti beberapa pondok untuk menginap dan kamar mandi umum.
Menurut Fajrurrahman, masalah ini sedang dikonsultasikan dengan pimpinan untuk diputuskan. Diakuinya, untuk membangun pemecah gelombang akan membutuhkan waktu karena harus menunggu usulan dikabulkan pemerintah pusat, sementara abrasi terus terjadi.
“Kami menunggu apakah nanti betang itu akan dibongkar atau seperti apa. Dalam waktu dekat kami bersama BPKAD akan ke sana lagi karena fasilitas yang ada itu kan aset daerah, sehingga ada prosedur yang harus dijalankan jika ingin membongkarnya,” kata Fajrurrahman.
Terkait kemungkinan masih banyaknya pengunjung yang berwisata saat libur Lebaran nanti meski pandemi COVID-19 masih terjadi, Fajrurrahman mengimbau pengunjung lebih waspada karena gelombang yang mencapai pantai cukup kuat. “Perlu kewaspadaan agar tidak terjadi hal tidak diinginkan,” katanya. (Ant)