Wabah Corona, Penjahit Anggrek KCB Kebanjiran Order Masker
Editor: Makmun Hidayat
Bu’de mengisahkan bahwa banyaknya order berawal dari pesanan Baznas. Saat itu lanjutnya sempat di cuekin, karena mereka tidak biasa membuat masker, tetapi hanya baju kaos atau lainnya.
“Baznas pesan seratus pic, setelah itu pesanan terus berdatangan seperti dari PJB UP Muara Tawar, bersambung hingga Kementerian Desa dan seterusnya. Hingga sekarang jumlah pesanan yang terus dikerjakan mencapai ribuan,” ujarnya mengaku sudah ada 50 ribu masker yang telah di produksi dari berbagai pesanan.
Untuk bahan baku masker, Yuli mengaku tidak menekan diongkos. Sehingga lebih murah dan berbagi dengan semua pekerja. Tak heran satu penjahit seminggu bisa mengantongi uang Rp2juta.
Pesanan yang dikerjakan saat ini, seperti dari Baznas pusat, Ponpes Attaqwa, Kementerian Desa PDTT, Karya Nusantara, DT. PEDUL, Mbak Enno Sigit Soeharto, Warung Makar, PWI Lampung Peduli, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), lembaga-lemabaga amil zakat dan banyak lainnya.
Anggrek KCB berada di lingkungan Panti Asuhan Anak Darul Aytam Attaqwa Pusat, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Anggrek KCB memiliki bengkel kerja, selama ini rumah produksi tersebut melayani pembuatan jilbab, kaos partai dan berbagai jenis pakaian lainnya yang dibuat oleh penyandang disabilitas.