Sumbar Ekspor Produk Olahan Kelapa di Tengah Wabah Covid-19
Editor: Koko Triarko
“Pejabat Fungsional Karantina Pertanian Padang yang bertugas hari ini yang memeriksa olahan kelapa, yakni Martinus, A dan Elsa Pratiwi,” ujarnya.
Ia menyampaikan, melihat pada 2019 lalu, olahan kelapa asal Sumatera Barat ekspornya sebanyak 108,4 ton. Sementara untuk tahun ini, pihaknya belum bisa memprediksi, karena wabah Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatra Barat, Candra, mengatakan, kelapa merupakan salah satu komoditas yang terbilang cukup banyak di Sumatra Barat. Hal ini karena sepanjang pantai Samudra itu banyak tumbuh tanaman kelapa.
“Kelapa-kelapa itu memang sengaja ditanam oleh warga. Nilainya sangat bagus, bisa diekspor dalam bentuk olahan. Mulai dari air kelapanya hingga santan, dan lainnya. Banyak bagian dari kelapa itu memiliki nilai ekonomis,” sebutnya.
Ia mengakui, kelapa di Sumatra Barat selain ada yang diekspor, juga banyak diperdagangkan secara lokal, seperti kelapa muda. Daerah-daerah yang memenuhi pasar lokal, yakni dari daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, serta Kabupaten Pesisir Selatan.
“Kelapa ini banyak ditemukan di Sumatra Barat, kita bersyukur di tengah-tengah kondisi wabah Covid-19, produk olahan kelapa masih ada permintaan ekspor,” ujarnya.
Dikatannya, potensi pertanian Sumatra Barat saat ini sebenarnya harus didukung dengan potensi sumber daya manusia, agar mampu menambah nilai manfaat, khususnya para pelaku bisnis.