Pintu Masuk Pelabuhan Bakauheni Macet Terimbas Pembelian Tiket Secara Online

Editor: Mahadeva

Tanggamus Hutabarat, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Transportasi, Industri Umum dan Angkutan Serikat Buruh Sehahtera Indonesia (DPC FTA SBSI) menyebut, kondisi tersebut memberatkan pengguna jasa. Dinilainya kebijakan tersebut belum bisa diterapkan oleh manajemen pelabuhan. “Pembelian tiket online ada potongan sementara kami tidak bisa mengetahui kendala kendaraan dalam perjalanan,” bebernya.

Sesuai koordinasi sebelumnya, disepakati dibuka dua loket online dan tiga loket elektronik. Sementara saat kemacetan terjadi pada Kamis (16/4/2020) malam, dari delapan tollgate hanya satu yang dibuka untuk tiket elektronik. Dan tujuh loket diberlakukan online. Kemacetan yang terjadi diyakini bisa diatasi, jika dari delapan tollgate dibuka empat online dan empat elektronik dan bisa top up saldo.

Dari pantauan Cendana News, kemacetan terjadi hingga Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Hanung Hanindito, Kepala Cabang PT Hutama Karya pengelola ruas JTTS Bakauheni-Terbanggibesar menyebut, kemacetan mencapai 600 hingga 700 meter. Sementara, jarak antara gerbang loket tiket pelabuhan dan gerbang tol Bakauheni Selatan mencapai empat kilometer. “Kendaraan masih bisa keluar ke Jalinsum sehingga akses jalan tol masih lancar untuk kendaraan asal Sumatera,” terang Hanung Hanindito.

Ia menyebut, tidak ada pemberitahuan dari pihak ASDP Bakauheni terkait pemberlakuan tiket online. Meski demikian ia memastikan kemacetan di pintu masuk pelabuhan Bakauheni belum mengganggu operasional jalan tol.

Lihat juga...