Penjualan Ikan di TPI Alok Maumere Sepi

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

MAUMERE — Merebaknya wabah Corona membuat aktivitas penjualan ikan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok Maumere kabupaten Sikka provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Maret 2020 mengalami penurunan, meskipun stok ikan melimpah.

“Sejak Maret sulit sekali menjual ikan karena pembeli berkurang. Di TPI Alok juga tidak banyak yang beli saat ini, karena banyak orang tidak keluar rumah,” kata Mansur, seorang nelayan yang ditemui di TPI Alok Maumere, kabupaten Sikka, NTT, Senin (13/4/2020).

Mansur mengatakan, pendapatan nelayan kecil seperti dirinya yang hanya memiliki perahu motor ukuran 3GT dengan pukat seadanya setiap hari bisa mengantongi uang Rp300 ribu sebelum adanya wabah Corona. Saat ini dirinya mengaku hanya mengantongi uang Rp50 ribu saja setelah dipotong ongkos membeli bahan bakar .

“Ya lumayan kadang dapat uang Rp50 ribu, tapi kadang juga Rp30 ribu. Uangnya langsung saya pakai beli beras, soalnya takut nanti kalau beras d itoko tidak ada dan harganya naik, maka sudah tidak bisa beli lagi,” ungkapnya.

Carolus Winfridus Keupung, direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) meminta agar pemerintah segera melakukan pendataan terhadap para nelayan, terutama nelayan kecil yang pastinya terkena dampak akibat merebaknya virus Corona.

Wim sapaannya berharap, pendaftaran dilakukan di setiap desa atau kelurahan dan datanya disampaikan ke dinas Kelautan dan Perikanan agar bisa diberikan bantuan beras atau bahan pangan lainnya.

Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Carolus Winfridus Keupung. Foto : Ebed de Rosary

“Dalam situasi begini tentunya daya beli masyarakat menurun drastis, apalagi pekerja di sektor informal pasti akan kehilangan pendapatan .Pemerintah harus segera memberi bantuan bahan pangan demi mencegah terjadinya kelaparan,” ujarnya.

Lihat juga...