Panen Parsial Udang Vaname di Lamsel Sasar Pasar Lokal
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Pasokan udang vaname di sejumlah pasar tradisional Lampung Selatan (Lamsel) cukup terpenuhi setelah petambak yang melakukan panen parsial. Langkah tersebut diambil petambak menyikapi permintaan untuk pasar ekspor dihentikan.
Laksmi, salah satu pedagang udang di pasar tradisional Sripendowo, Kecamatan Ketapang itu menyebutkan, pasokan diperoleh dari petambak yang melakukan panen parsial untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Terlebih semenjak permintaan udang vaname untuk pasar ekspor dihentikan, dampaknya harga mengalami penurunan.
“Harga udang ukuran (size) 50 dijual Rp60.000 per kilogram dimana sebelumnya dengan size sama Rp90.000. Harga yang turun akibat pasokan udang yang melimpah,” terang Laksmi saat ditemui Cendana News, Senin (13/4/2020).
Udang vaname yang disediakan oleh Laksmi menurutnya berjumlah rata rata sekitar 200 kilogram. Sehari berjualan jumlah tersebut selalu terjual. Sebab konsumen dominan berasal dari warga yang baru pulang kampung.
Tukiman, petambak udang vaname di Desa Berundung, Kecamatan Ketapang menyebutkan, panen parsial saat ini dominan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Sekali panen ia mendapatkan hasil sekitar 3 kuintal dengan cara menjaring memakai jala.
“Kalau panen total semua tambak harus dikuras dengan mesin pompa, tapi panen parsial dilakukan hanya sebagian, saat dibutuhkan,”bebernya.
Panen parsial menurutnya dilakukan untuk efesiensi pakan. Sebab dengan pemanenan udang yang siap konsumsi jumlah pakan akan berkurang. Panen total menurutnya akan dilakukan ketika ada permintaan dari pengepul untuk memasok sejumlah pasar di Banten dan Bandarlampung.