Pemerintah Diharap Tambahkan Anggaran Tangani Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didin S. Damanhuri mendukung usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) agar pemerintah menambah anggaran untuk menangani dampak pandemi corona atau Covid-19.
Yakni dari yang saat ini dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp405 triliun menjadi Rp1.600 triliun. Menurutnya, fokus utama anggaran pandemi corona atau Covid-19 harus tetap di bidang kesehatan.
“Ya kalau disetujui stimulus Rp1.600 triliun itu, maka sebesar Rp700 triliun untuk bidang kesehatan. Sebesar Rp600 triliun untuk mengatasi kemiskinan dan perlindungan sosial, dan Rp300 triliun untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi. Jadi yang jadi fokus utama tetap kesehatan,” kata Didin dalam kuliah umum INDEF online bertajuk ‘Covid-19: Menyongsong Format Baru Pembangunan Global dan Nasional’ melalui aplikasi Zoom, di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dia menyebut, bahwa alokasi anggaran untuk bidang kesehatan dan UMKM adalah human investment dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan
Karena menurutnya lagi, stimulus Rp 1.600 triliun atau 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam penanganan Covid-19, juga telah dilakukan di berbagai negara yang terdampak pandemi ini.
“Negara yang PDB-nya lebih kecil dari Indonesia, yaitu Thailand telah lakukan langkah itu. Dan negara maju umumnya 10 persen dari PDB, seperti Prancis, Inggris maupun Jerman dan Amerika Serikat (AS),” urai Didin S. Damanhuri sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Managemen IPB.
Dalam penanganan Covid-19, menurutnya, jaminan perlindungan sosial dan UMKM adalah hal-hal yang harus menjadi fokus utama anggaran.