Pembersihan Longsoran di Nagari Aie Dingin Butuh Waktu Tujuh Hari

Kondisi longsor di Nagari Aie Dingin, yang menutup jalan penghubung Sumbar dan Jambi – Foto Ant

AROSUKA – Pembersihan material longsor yang terjadi di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Aceh, yang memutus akses jalan lintas Solok-Muaro Labuh (Solok Selatan), diperkirakan membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari.

“Menurut teknis Dinas PU Provinsi, pembersihan material longsor diperkirakan mencapai lima hingga tujuh hari,” kata Camat Lembah Gumanti, Zaitul Ikhlas di Lembah Gumanti, Minggu (19/4/2020).

Proses membutuhkan waktu dikarenakan, material longsoran tidak hanya menutup akses jalan. Namun juga membuat badan jalan ikut amblas. Longsor sepanjang 25 meter tersebut tidak hanya menutup jalan utama Solok-Muara Labuh, namun juga menyeret dua unit rumah penduduk.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun diperkirakan akses utama antara Kabupaten Solok dengan Solok Selatan tersebut akan terputus lebih dari lima hari. “Kalau untuk memindahkan material longsor saja, saat ini mesin alat berat dari Balai Jalan Provinsi Sumbar sudah bekerja. Namun yang mungkin akan butuh waktu adalah pengerjaan badan jalan yang ikut terbawa longsor,” ujarnya.

Selain itu, akses jaringan listrik warga juga ikut terputus. Karena setidaknya dua tiang listrik ikut terseret longsor. “Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Solok dan BPBD untuk penanggulangan sementara,” tandasnya.

Sebelumnya, longsor terjadi di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Longsor memutus total akses jalan lintas Padang-Muaro Labuah, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. “Kondisi di lapangan sekarang masih macet, belum teratasi. Karena longsoran sedang dibersihkan, alat berat sudah didatangkan dan sedang bekerja,” kata Kepala BPBD Kabupaten Solok, Armen, di Koto Baru.

Lihat juga...