Luwu Timur Ekspor Lada Putih ke China

Ilustrasi - Biji lada yang sudah dipanen – Foto Ant

JAKARTA – Kelompok petani dari Desa Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mengekspor lada putih premium ke China. Kali ini yang dikirim sebanyak 10 kontainer, dengan nilai Rp13 miliar.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono menyebut, ekspor dilakukan dari Pelabuhan Makassar langsung menuju Shanghai, China. Hal itu menunjukkan, sektor perkebunan memiliki peluang bertahan di tengah pandemi COVID-19.

“Pemenuhan ekspor tersebut sebagai bukti, bahwa komoditas perkebunan tetap memiliki prospek yang tinggi untuk kebutuhan dunia, terutama negara Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor utama untuk komoditas perkebunan Indonesia,” kata Kasdi di Jakarta, Minggu (5/4/2020).

Berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen Perkebunan, hingga 2019, China menempati urutan ke-dua tujuan ekspor lada Indonesia setelah Vietnam. Volume ekspor lada ke China mencapai 6.689 ton dengan nilai 21,06 juta dolar AS.  Sebagian besar lada Indonesia yang diekspor ke China berupa lada putih utuh.

Kasdi mengatakan, ekspor lada dari Luwu Timur merupakan bagian dari upaya percepatan produksi komoditas sektor perkebunan. Melalui program peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing (Grasida), diharapkan di 2024, ekspor komoditas perkebunan bisa meningkat tiga kali lipat sesuai target Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang telah dicanangkan Kementan.

Untuk peningkatan ekspor komoditas perkebunan dari petani, saat ini masih mengalami sejumlah kendala. Fluktuasi harga di pasar internasional, persoalan pembiayaan dan permodalan, serta kualitas produk dan nilai tambah, menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan.

Lihat juga...