Harga Jagung Terus Merosot Rugikan Petani di Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Sejumlah petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mengeluhkan harga jagung yang terus merosot.

Kartinah, petani jagung di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang menyebut masa tanam kesatu (MT1) tahun ini harga jagung lebih murah dibanding tahun lalu. Merosotnya harga jagung di tingkat petani rata-rata Rp350 hingga Rp500 per kilogram.

Sebelumnya per kilogram jagung pipilan kualitas bagus sempat mencapai Rp4000 per kilogram. Pada masa panen tahun ini ia menyebut jagung kualitas bagus dibeli pengepul pada level petani Rp3650 per kilogram. Jenis jagung pipilan asalan semula dibeli Rp3500 kini hanya dibeli seharga Rp3.150 perkilogram. Merosotnya harga jagung pipilan di level petani menurutnya diikuti harga jagung karungan.

Merosotnya harga jagung karungan atau kerap disebut gelondongan mencapai Rp30.000 perkarung. Musim panen sebelumnya jagung gelondongan dilevel petani dibeli Rp100.000. Varietas jagung hibrida yang digunakan untuk bahan pakan ternak unggas diakui Kartinah dipanen usia 125 hari. Menurunnya harga jagung pipilan, gelondongan membuat petani merugi.

“Sejak proses penanaman jagung biaya operasional yang dibutuhkan besar ditambah kemarin sempat terserang hama ulat grayak berimbas produksi buah menurun, jika harga menurun tentunya akan berpengaruh pada penghasilan petani,” terang Kartinah saat ditemui Cendana News, Senin (13/4/2020).

Kartinah (bercaping) salah satu petani jagung di Desa Sumbernadi Kecamatan Ketapang Lampung Selatan melakukan proses pemanenan jagung dengan harga yang mengalami penurunan, Senin (13/4/2020). –Foto Henk Widi
Lihat juga...