Cerita Desa Wonorejo yang Ditinggalkan Karena Tergusur Tambang Batubara

Sekretaris Desa Wonorejo, Agus Priyanto bersama aparat desa saat ditemui wartawan, Sabtu (18/4/2020) – Foto Ant

PARINGIN – Warga di lahan Desa Wonorejo, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, harus segera berpindah tempat tinggal. Mereka harus  keluar dari tanah yang subur dan pernah menjanjikan sebagai lahan untuk bercocok tanam, beternak hingga perkebunan karet.

Warga desa kini hanya tersisa sebanyak lima kepala keluarga. Kemudian masih ada satu bangunan Polindes milik Pemerintah Kabupaten Balangan. Pada Sabtu (18/4/2020), berangsur-angsur warga tersisa mulai membenahi perabot rumah tangga yang dimiliki. Mereka harus berpindah ke tempat tinggal baru. Di lokasi, Sekretaris Desa bersama aparat desa setempat, terlihat bergotong royong mengamankan aset desa yang masih tersisa.

Sekretaris Desa Wonorejo, Agus Priyanto menyebut, sejak aktivitas pertambangan semakin mendekati kampung mereka, sebagian warga terpaksa harus pindah tempat tinggal ke desa tetangga. Warga pindah ke Desa Sumber Rezeki, termasuk para Aparat Desa Wonorejo. “Aktivitas pertambangan sudah terlalu dekat, selain itu memang karena lahan sudah dibebaskan, sehingga warga yang masih bertahan, berangsur-angsur berbenah dan mulai pindah dari desa ini,” kata Agus.

Menurutnya, sebagian masyarakat memilih pindah ke desa lain di kecamatan setempat. Namun, sebagian pindah ke luar Kalimantan. Sejak 2005, berangsur-angsur hingga saat ini, semua lahan pertanian, perkebunan, hingga perumahan telah dibebaskan oleh PT Adaro Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. “Sedangkan fasilitas pemerintah, seperti jalan, sekolah, tempat ibadah, sebagian sudah diganti pihak perusahaan melalui tim penilai independen,” jelasnya.

Lihat juga...