Cegah COVID-19, Pemkot Mataram Tutup Tiga Pusat Perbelanjaan

Sementara itu, Direktur Lombok Global Institute (Logis), M Fihiruddin, menilai upaya Pemkot Mataram menutup pusat perbelanjaan ini dinilai sangat tepat, terutama untuk menghindari terjadinya kerumunan dan keramaian di pusat belanja.

Apalagi, umumnya di bulan Ramadan pusat-pusat perbelanjaan menjadi lokasi strategis ngabuburit muda-mudi menunggu waktu berbuka puasa.

“Penutupan sementara, itu keputusan yang tepat. Saya pikir pengusaha juga bisa memaklumi, karena saat ini kan kondisinya tanggap darurat dan COVID-19 ini penyebarannya sangat cepat. Jangan sampai mall-mall dibuka justru menjadi potensi penularan lagi,” katanya.

Fihir menilai sejauh ini Pemkot Mataram dan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 secara maksimal.

Gugus Tugas juga terus melakukan penelusuran kontak terhadap populasi berisiko ODP, OTG dan PPTG untuk memastikan proses isolasi 14 hari benar-benar dilakukan, sekaligus melakukan uji RDT dan uji swab.

Sementara untuk dampak sosial ekonomi, Kota Mataram juga sudah menyalurkan bantuan sembako COVID-19 bagi masyarakat terdampak, selain menyalurkan bantuan JPS Gemilang dari Pemprov NTB.

“Kami melihat, Pemkot Mataram selalu mempertimbangkan dampak dan merumuskan solusi dampak, sebelum mengambil atau menetapkan keputusan. Ini sangat baik, apalagi kondisi pandemi seperti ini,” katanya.

Sebab, papar dia, jika masyarakat dan pengusaha pusat perbelanjaan tetap bersikukuh untuk membuka usaha, bukan mustahil apa yang diprediksi bahwa angka terpapar COVID-19 akan lebih cepat dan menemukan jumlah paling tinggi hingga 5 ribuan kasus beberapa bulan ke depan.

Lihat juga...