Bengkel Misi di Maumere Produksi Bilik Disinfektan Murah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Cara kerja bilik disinfektan terangnya, orang masuk ke dalamnya dan hanya perlu memutar badan maka cairan disinfektan akan disemprot secara otomatis, keluar melalui lubang-lubang nozle di keran.
“Menggunakan bilik disinfektan lebih praktis karena bukan saja orang tetapi barang bawaan juga bisa sekalian disemprot. Kita juga sedang berencana membuat untuk dipergunakan menyemprot sepeda motor maupun mobil,” ungkapnya.
Dengan menggunakan bilik disinfektan sebut Dian, akan memudahkan petugas agar tidak melakukan penyemprotan manual setiap orang dan barang yang dibawa serta menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Cara kerjanya terang dia, cairan disinfektan yang disiapkan Dinas Kesehatan dan ramah terhadap manusia akan dimasukkan ke dalam drum plastik, cairan dipompa mengalir melewati selang dan disemprotkan.
“Bilik disinfektan ini menggunakan listrik 220 volt dan materialnya sementara dibeli dari toko-toko di Maumere, nozle didatangkan dari Surabaya menggunakan pesawat atau kapal,” jelasnya.
Bilik disinfektan ini mekanisme kerjanya jelas Dian, dibuat mirip dengan yang diproduksi di pulau Jawa hanya sistem kerjanya saja yang diubah disesuaikan dengan peralatan yang tersedia.
“Kami menggunakan 5 orang pekerja untuk membuat bilik disinfektan ini. Bila permintaan banyak maka tenaga kerjanya akan ditambah tentunya,” ungkapnya.
Yohanes Darwis Arman Soar, salah seorang pekerja pembuatan bilik disinfektan saat ditanya mengatakan, awalnya berpikir membuat sesuai yang diproduksi di pulau Jawa, setelah melihat modelnya melalui Youtube dengan bantuan Pak Adit selaku instruktur.
Tetapi bila sama persis kata Darwis, peralatan yang dimiliki terbatas sehingga pihaknya dituntut membuat sesuai peralatan yang ada tetapi tidak mengubah fungsi dan kegunaan.