Belasan Warga Positif, Pemkab Tulungagung Isolasi Ketat Desa Jabalsari

Petugas memeriksa suhu tubuh dan dokumen izin warga yang berniat keluar batas zona isolasi wilayah yang diberlakukan di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (26/4/2020) – Foto Ant

Menurutnya, ketika ditracing ada 900-an warga. Namun, saat didalami, ternyata sekitar 500-an yang membutuhkan bantuan. “Sementara 500 paket sembako dulu yang dikirimkan. Selebihnya menunggu hasil evaluasi,” katanya.

Salah satu perangkat Desa Jabalsari, Arif Rohman mengatakan, warga yang terdampak akibat penetapan karantina wilayah di desanya jika mengacu data jumlah penduduk lebih dari 6 ribu orang. Mereka semua dipastikan terkena imbas isolasi wilayah, karena tak bebas lagi keluar masuk kecuali mengantongi izin dari desa.

Namun menurutnya, tidak semua warga tersebut akan menerima bantuan sembako. “Sembako ini kita utamakan untuk warga yang kurang mampu dan terdampak COVID-19, serta warga yang terkonfirmasi positif rapid test kemarin,” ujarnya.

Karantina wilayah rencananya akan diberlakukan selama 14 hari, dan bisa diperpanjang dengan mengevaluasi perkembangan kasus di Desa Jabalsari. Total ada 900 warga yang dilakukan rapid test dan prosesnya masih terus berjalan Hasil sementara, menurut penjelasan Bupati Maryoto Birowo, ditemukan ada 15 warga yang positif berdasar pemeriksaan menggunakan perangkat tes cepat atau rapid test.

Mereka semua kini dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, dan sebagian yang dirawat secara isolatif di Puskesmas Beji, Kecamatan Boyolangu. Selain 15 orang itu, ada satu warga Desa Jabalsari berinisial AM, yang lebih dulu dinyatakan positif COVID-19.

AM adalah ulama dan guru agama. Dia dilaporkan terpapar virus corona baru dari dokter yang pernah menanganinya di RSUD dr. Iskak Tulungagung.  AM diperiksa saat menderita gangguan pneumonia akut secara cepat, yang belakangan diidentifikasi sebagai COVID-19 berdasar hasil pemeriksaan swab tenggorokan di Blitbangkes, Kemenkes Jakarta.

Lihat juga...