Bagan di Danau Singkarak Diharapkan Tidak Lagi Beroperasi
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
Dikatakannya, saat ini ada sekitar 5.000 nelayan tradisional yang menggantungkan ekonomi hidupnya ke Danau Singkarak. Ikan bilih merupakan ikan khas yang ada di danau tersebut. Kini, nelayan tradisional dihadapkan dengan adanya nelayan bagan.
Ia berharap Danau Singkarak tidak seperti Danau Maninjau, yang kini jumlah kerambanya mencapai angka sekitar 21.000, dan jumlah keramba yang seperti itu dapat mengganggu danau nya. Pada kapasitas semestinya hanya sekitar 6.000.
Sementara itu, nelayan tradisional bilih di Danau Singkarak, Dasril mengatakan, hampir sebagian besar masyarakat di kawasan Danau Singkarak itu menjadi nelayan di danau tersebut. Hasil tangkapan ikan nelayan, tidak hanya dijual langsung, tapi juga diolah dan menjadi industri rumahan.
“Kita menjual ikan bilih ini, digoreng dulu. Harganya bisa mencapai ratusan ribu per kilogramnya. Kalau ikan yang masih basah itu Rp75 per kilogramnya,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini lah yang menjadi alasan, sehingga ada oknum yang begitu ambisius untuk menangkap ikan bilih dalam jumlah yang besar, termasuk itu kapal bagan. Beruntung kini pemerintah bersama aparat yang berwajib melakukan razia, sehingga populasi ikan bilih bisa lebih baik lagi.