Sampah Kiriman Kotori Objek Wisata Bahari Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

Sampah kiriman yang terdampar di Pantai Belebuk, Pulau Mengkudu dan sejumlah pantai disebutnya berasal dari sungai. Sejumlah sungai saat musim penghujan berimbas banjir mengakibatkan volume sampah meningkat. Kondisi sampah yang masih tertahan di pantai kerap mengakibatkan keindahan pantai berkurang. Sampah jenis botol kaca yang mudah pecah juga membahayakan pengunjung.

“Pembersihan sampah rutin dilakukan saat akhir pekan agar wisatawan tidak kecewa karena merusak estetika apalagi bagi penghobi fotografi,” beber Rohmat.

Yodistira Nugraha, pengurus objek wisata Pulau Mengkudu Lampung Selatan sekaligus pegiat komunitas peduli wisata Lampung Selatan, Minggu (1/3/2020). -Foto: Henk Widi

Yodistira Nugraha, pengelola Pulau Mengkudu sebagai objek wisata menyebut sampah muncul oleh arus laut. Sebab objek wisata bahari Belebuk dan Pulau Mengkudu jauh dari permukiman warga. Sebagai solusi atasi sampah sebagian dimanfaatkan untuk hiasan seni pada sejumlah titik. Sebab larangan membuang sampah di objek wisata Pulau Mengkudu telah dipasang terutama jenis sampah sulit diurai.

“Secara estetika sampah plastik, sfyrofoam, kaleng, botol kaca sulit diurai sehingga dipastikan tidak dibuang jadi sampah berasal dari tempat lain,” beber Yodistira Nugraha.

Upaya melakukan pembersihan sampah pada objek wisata menurutnya kerap dilakukan pengelola. Sejumlah wisatawan yang memiliki kepedulian kelestarian lingkungan laut juga ikut membersihkan sampah. Sebab Pulau Mengkudu paska tsunami dimanfaatkan sebagai pusat konservasi terumbu karang. Keindahan laguna Pulau Mengkudu dan alam bawah air disebutnya perlu dijaga dari sampah.

Lihat juga...