Ribuan Warga Saksikan Teatrikal SU 1 Maret 1949 di Jogja

Editor: Koko Triarko

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini digelar sebagai bagian atau upaya mensosialisasikan dan mendengungkan Peristiwa SU 1 Maret kepada masyarakat secara lebih luas. Tujuannya tak lain adalah untuk menumbuhkan semangat perjuangan, nilai nasionalisme, maupun nilai patriotisme dalam mengisi kemerdekaan.

Pengunjung, Rahma Utami Alfisa, mahasiswi asal Tegal. –Foto: Jatmika H Kusmargana

“Penanaman nilai-nilai budaya kejuangan kebangsaan semacam ini sangat penting dilakukan. Selain untuk meningkatkan pemahaman nilai sejarah, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sejarah. Sehingga kita bisa mengenal jati diri dan kepribadian bangsa, yang bisa diharapkan mampu meningkatkan nasionalisme dan patriotisme kita,” ungkapnya.

Salah seorang peserta pertunjukan teatrikal, Gugum dari Komunitas Historie Van Bandoeng, mengaku jauh-jauh datang ke Jogja untuk dapat mengikuti acara ini. Datang berombongan bersama 20 orang anggota komunitas lainnya, ia sendiri berperan sebagai pejuang kemerdekaan yang tengah melakukan Serangan Umum 1 Maret melawan Belanda.

“Semua atribut ini saya bawa sendiri langsung dari Bandung. Karena memang setiap ada kegiatan saya selalu ikut. Alasannya, ya karena saya orang Indonesia. Orang Indonesia harus tahu sejarah SU 1 Maret. Karena SU 1 Maret merupakan peristiwa yang sangat penting dan menjadi tonggak sejarah penting bagi bangsa dan negara Indonesia,” katanya.

Sementara itu salah seorang pengunjung, Rahma Utami Alfisa, mahasiswi asal Tegal, mengaku sangat antusias menyaksikan aksi teatrikal ini. Datang untuk memotret, ia pun berharap peringatan Serangan Umum 1 Maret semacam ini dapat terus digelar di masa-masa yang akan datang.

Lihat juga...