PSN Massal di Sikka, Banyak Warga tak Mengetahui

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Gerakan massal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dicanangkan bupati Sikka provinsi NTT dan berlangsung sejak Senin (9/3/2020) hingga Senin (23/3/2020) selama 2 jam setiap hari sejak pukul 07.00 WITA hingga 09.00 WITA belum banyak diketahui masyarakat.

Selain itu, gerakan berupa aksi bersih-bersih rumah dan lingkungan sekitarnya tersebut pun juga berlangsung di beberapa kantor pemerintah.

“Banyak masyarakat tidak mengetahui adanya gerakan ini. Kami juga tidak mengetahui sebab biasanya aksi bersih-bersih hanya dilakukan saat hari Jumat saja,” kata Carolina Dua Weni, warga kota Maumere kabupaten Sikka provinsi NTT, Senin (9/3/2020).

Menurut Lina sapaannya, dirinya pun kaget ketika ada masyarakat di lingkungannya membersihkan areal sekitar rumah dan lingkungan mereka dan baru mengetahui setelah dikatakan ada pengumuman di gereja saat misa kemarin, Minggu (8/3/2020).

Lina mengakui, jika dilihat banyak lingkungan di perumahan warga di kota Maumere sudah bersih dan terbebas dari sampah tapi sampah dan air tergenang masih menumpuk di saluran air di samping jalan raya.

Pihaknya pun kesulitan membersihkan tanah dan pasir yang menumpuk di saluran karena keterbatasan alat kerja serta hanya beberapa masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini dan sebagian besar para perempuan.

“Pemerintah harus mengerahkan tentara dan polisi agar mengontrol warga melakukan aksi bersih-bersih ini. Kalau di saluran, harus dikeruk menggunakan sekop karena tanahnya sudah menutupi hampir sebagian saluran air. Bahkan ada yang salurannya sudah tertutup semua,” sebutnya.

Sementara itu kepala dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kabupaten Sikka, Kensius Didimus yang diangkat bupati sebagai Panglima Perang Nyamuk untuk mengkoordinir gerakan PSN massal mengeluh, masih minimnya informasi kepada masyarakat.

Lihat juga...