Pelestarian Tari Tradisional Butuh Peran Serta Sejumlah Pihak
Editor: Makmun Hidayat
Iin Mutmainah, Direktur Kreatif Komunitas Dakocan Lampung, menyebut tarian merupakan cara edukasi keberagaman. Sebab sejumlah tarian muncul dari sebuah cerita tertentu di masyarakat sebagai kearifan lokal yang dipertahankan. Peran sejumlah pihak melestarikan tari tradisional bisa meningkatkan karakter yang baik bagi generasi muda.
“Sejumlah tarian merupakan gambaran kehidupan sehari hari masyarakat bahkan berangkat dari kisah di masa silam,” bebernya.
Iin Mutmainah menyebut sebagai motivator pada dunia pendidikan, selain seni tari mendongeng bisa membentuk karakter. Sejumlah dongeng yang memiliki pesan moral kehidupan bisa ditampilkan dalam bentuk tarian. Kreativitas tenaga pendidik untuk mengajarkan nilai moral melalui kesenian, dongeng sekaligus menghormati kearifan lokal yang ada di masyarakat pada generasi muda.
Sejumlah tari tradisional sebagai bagian kearifan lokal mulai dikombinasikan dengan tari kreasi baru. Bentuk kearifan lokal pada tarian tradisional pada kisah perjuangan pahlawan Raden Inten II adalah tari Tuping. Tari itu menggambarkan perjuangan 12 pasukan Raden Inten II melawan penjajah. Selain tenaga pendidik, setiap desa miliki peran melestarikan tarian tradisional sesuai kearifan lokal masing-masing.