Pelestarian Tari Tradisional Butuh Peran Serta Sejumlah Pihak
Editor: Makmun Hidayat
Tarian Muli Bukipas yang dilatih dan ditampilkan oleh Yepi Okmariza dan lima tenaga pendidik diakuinya butuh latihan rutin. Ia menyebut dengan ketekunan tarian yang diiringi dengan musik menyenangkan itu dalam dua pekan bisa ditampilkan. Memanfaatkan smartphone iringan musik yang sudah disimpan tidak harus menggunakan pemain musik langsung.
Tarian Muli Bukipas diakuinya merupakan tari kreasi baru yang diajarkan bagi siswa. Pada penampilan dengan pasangan pria tarian itu disebut dengan Muli Mekhanai Bukipas.
Selain tarian itu jenis tarian khas Lampung yang masih rutin diajarkan kepada siswa adalah tari Sigeh Pengunten. Tarian yang mempresentasikan keberagaman itu merupakan tarian untuk menyambut tamu penting.
“Sebelumnya tari Sigeh Pengunten disebut dengan tari Sembah dengan ciri khas aksesoris Siger jadi ritual penyambutan tamu,” beber Yepi Okmariza.
Selain oleh tenaga pendidik,tarian tradisional Lampung disebutnya banyak diajarkan pada sejumlah sekolah. Selain sekolah sejumlah sanggar yang mulai dibentuk pada sejumlah desa ikut melestarikan kesenian tradisional. Melalui kepedulian pada pelestarian kesenian tradisional ia berharap generasi muda mencintai budaya yang ada di daerahnya.
Tarian tradisional menurutnya bagi generasi muda menjadi cara mengenalkan budaya. Sebab sebagian siswa yang berasal dari beragam daerah Indonesia akan mengenal budaya daerah lain. Dilatihnya siswa sejak dini pada sejumlah kesenian tradisional menjadi cara mengedukasi agar saling menghormati keberagaman.
