Pelestarian Tari Tradisional Butuh Peran Serta Sejumlah Pihak
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Pelestarian kesenian tradisional salah satunya bidang tarian masih dipertahankan oleh dunia pendidikan di Lampung Selatan (Lamsel).
Yepi Okmariza, tenaga pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kalianda menyebut tarian tradisional yang dilestarikan salah satunya tari Muli Bukipas dan Siger Pengunten.
Tarian Muli Bukipas diakui Yepi Okmariza merupakan gambaran kegembiraan gadis gadis diiringi dengan alunan musik yang menyenangkan. Tarian tersebut dimainkan oleh sebanyak enam orang gadis dengan mengenakan kostum yang semarak. Mengenakan topi siger dengan aksesoris yang unik membuat tari itu disajikan dalam rangkaian penyambutan tamu.

Pelestarian tari tradisional menurut Yepi Okmariza dilakukan agar generasi muda mengenal tari khas asal Lampung. Sebab tari Muli Bukipas diajarkan kepada siswa PAUD hingga SMA. Sejumlah tarian khas Lampung lain yang diajarkan pada siswa sebagian kegiatan ekstrakurikuler juga cukup beragam. Tari yang diajarkan meliputi Tuping, Bedana, Nyambai, Melinting dan sejumlah tarian lain.
“Pada sejumlah wilayah selain tarian khas Lampung sesuai dengan kearifan lokal masyarakat juga diajarkan sejumlah tarian asal Jawa Barat, Jawa Tengah, Padang, daerah lain agar siswa juga mengenal keberagaman tarian tradisional daerah lain di Indonesia,” terang Yepi Okmariza saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (15/3/2020).