Mayoritas Pejabat Bantul Diduga Kontak Pasien Covid-19
YOGYAKARTA – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, menyebutkan mayoritas pejabat eselon di lingkungan pemerintah daerah ini diduga melakukan kontak fisik dengan pasien saat dirawat di rumah sakit, sebelum kemudian terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.
“Yang masuk ODP (orang dalam pemantauan) banyak itu, hampir semua eselon 2 menjenguk, belum forkompinda (forum komunikasi pimpinan daerah) menjenguk semua, tahu, ya forkompinda itu siapa saja,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, di Bantul saat dihubungi Minggu (22/3/2020) sore.
Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang positif terinfeksi virus asal Kota Wuhan Cina tersebut merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di instansi pemerintah vertikal dengan pemerintahan pusat, sehingga saat sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit sempat dijenguk rekan kerja di daerah ini.
Namun demikian, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul ini enggan menyebutkan identitas pasien, termasuk para pejabat Bantul, meski beredar kabar di kalangan wartawan, bahwa yang menjenguk pasien yang kemudian positif itu adalah Bupati dan para kepala dinas di Bantul.
“Terus ada beberapa Danramil, Kapolsek itu ada (yang menjenguk), tetapi saya lupa Kapolsek mana dari 17 kecamatan di Bantul, kan belum ke-tracing (lacak) semuanya, kalau di lingkungan (pemerintah) Bantul itu, kalau staf tidak ada (yang jenguk),” katanya.
Selain dibesuk para pejabat di lingkungan Pemkab Bantul, kata dia, ASN positif Covid-19 yang merupakan pejabat tinggi Kejaksaan Negeri Bantul tersebut juga dijenguk para pegawai institusi tersebut, sehingga kemudian oleh Dinkes dilakukan tracing untuk memastikan apakah masuk dalam ODP virus itu.