Ketan, Makanan Tradisional Pengganti Nasi

Editor: Makmun Hidayat

PURWOKERTO — Setelah sempat diterpa isu pasar tradisional akan tutup selama tiga hari, akhir pekan ini Pasar Wage kembali ramai. Banyak orang berburu makanan tradisional yang banyak dijual di pasar yang berada di pusat kota Purwokerto ini, salah satunya adalah ketan, makanan tradisional yang mengenyangkan dan bagi sebagian orang sebagai pengganti nasi.

Makanan yang terbuat dari beras ketan, terbungkus dengan daun pisang berjejer di pintu masuk pasar. Beberapa ibu terlihat sibuk memilih. Satu kungkus ketan berukuran lingkaran dengan diameter 5 centimeter ini, dijual dengan harga Rp10.000. Untuk ukuran yang lebih besar dijual dengan harga Rp22.000.

“Kalau Sabtu-Minggu banyak yang beli ketan, sebab makanan ini enak dinikmati dengan berbagai cara, langsung dimakan juga enak, bisa juga dipotong kecil-kecil dan digoreng, namanya ketan goreng,” kata salah satu penjual ketan, Ibu Murdiasih, Sabtu (21/3/2020).

Penjual ketan di Pasar Wage Purwokerto, Murdiasi, Sabtu (21/3/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi

Pada hari biasa, Murdiasih hanya membuat 20 bukus ketan berukuran kecil. Dan pada akhir pekan, ia menambah produksinya dua kali lipat. Banyak pembeli yang suka dengan ketan buatannya, karena Murdiasih memilih menggunakan beras ketan terbaik, sehingga ketannya putih mulus.

Murdiasih bertutur, cara memasak ketan ini sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan dengan cepat. Awalnya pilih beras ketan yang bagus, kemudian cuci bersih dan masak dengan air yang dicampur dengan santan dan daun pandan. Setelah setengah masak dan air menyusut, ketan tersebut kemudian dikukus. Waktu mengukusnya sekitar 30 menit.

Lihat juga...