Harga Anjlok, Peternak Sapi dan Domba di Bantul Hanya Bisa Pasrah
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
YOGYAKARTA — Sejumlah pedagang maupun peternak di wilayah Bantul Yogyakarta merasakan betul dampak pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia sejak beberapa waktu terakhir. Mereka mengaku begitu terpukul akibat anjloknya harga komoditas ternak, baik itu sapi, kambing maupun domba.
Penurunan harga jual ternak itu sendiri terjadi akibat sepinya pembeli serta rendahnya daya beli masyarakat semenjak munculnya pandemi Virus Corona. Sejumlah pasar hewan ternak di wilayah Bantul nampak sepi pengunjung. Pedagang ternak juga nampak tak seramai biasanya.
Salah seorang pedagang domba dan kambing, Osi asal Kulonprogo mengaku mengalami pengurunan penjualan secara drastis. Di bulan-bulan menjelang Ramadhan seperti saat ini, ia biasanya mampu menjual domba hingga 10 ekor. Namun kini di momen yang sama, ia mengaku hanya mampu menjual 2 ekor saja.
“Selain penjualan sepi, harga jual kambing dan domba juga anjlok. Mencapai 30 persen lebih. Kambing yang biasanya Rp1 juta kini hanya laku Rp700-800 ribu saja. Ini karena orang lebih memilih membeli kebutuhan lainnya dibandingkan membeli ternak,” katanya di Bantul, Jumat (27/03/2020).
Dihentikan dan ditundanya sejumlah kegiatan di masyarakat menurutnya juga mengakibatkan harga jual ternak, baik sapi, kambing dan domba ambruk. Terlebih setelah banyak masyarakat meniadakan kegiatan seperti hajatan nikahan, sunatan. Termasuk tutupnya sejumlah warung-warung makan maupun restoran sebagai dampak Virus Korona.
“Dibanding kambing dan domba, anjloknya harga jual sapi lebih gila lagi. Penurunannya bisa sampai Rp 2-3 juta. Sapi yang biasanya laku Rp20 juta sekarang dijual Rp18 juta saja susah. Sehingga mengakibatkan semua pedagang merugi,” imbuh pedagang lainnya, Wahid.