Empat Srikandi Unnes Raih Guru Besar
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menambah jumlah guru besar (gubes). Lebih menarik lagi, empat gubes baru tersebut kesemuanya wanita.
Mereka yakni Prof Dr Issy Yuliasri MPd dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) , Prof Dr Wara Dyah Piya Rengga ST MT (Fakultas Teknik), Prof Dr Martitah MHum (Fakultas Hukum), dan Prof Dr drh R Susanti MP (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).
Dalam upacara pengukuhan yang dilaksanakan di Auditorium Kampus Unnes Sekaran Gunungpati Semarang, Selasa (10/3/2020), mereka masing-masing menyampaikan orasi ilmaih dari penelitian yang dilakukan.
“Secara genetik itik lokal Jateng, memiliki kualitas daging dan telur yang unggul. Keunggulan unggas ini, ditunjukkan dengan ketahanan tubuhnya terhadap penyakit. Kematian akibat infeksi agen penyakit sangat jarang dilaporkan,” papar Prof Susanti, dalam orasi berjudul Pendekatan Metagenomik dan Metabolomik untuk Peningkatan Mutu Unggas Air,
Dijelaskan, imunitas unggas air, seperti itik, entok dan angsa, antara lain juga ditentukan oleh jumlah dan komposisi mikrobiota enterik pada usus.
“Mikrobiota ini merupakan komunitas ekologis mikroorganisme, pada suatu habitat. Keanekaragaman spesies dan jumlah mikroorganisme enterik, turut mengatur metabolisme, absorbsi nutrisi, dan pengaturan imunitas tubuh. Persebaran patogen enterik dapat ditekan oleh mikrobiota komensal di lingkungan mikro usus unggas air,” tandasnya.
Guru Besar bidang Ilmu Zoologi Unnes tersebut, menjelaskan semua temuan yang diperoleh menunjukkan bahwa, unggas air memiliki sistem pertahanan tubuh yang unik sehingga tidak sakit dan tidak mati meskipun terinfeksi virus AI subtipe H5N1 yang bersifat patogenik.