BATAN Jelaskan Ambang Batas Zat Radioaktif

Editor: Koko Triarko

Kalium-40 tersebut terkandung dalam buah pisang. Jika kita memakan satu buah pisang dengan berat sekitar 150 gr, maka akan mendapat dosis radiasi sebesar 1 mikro sievert. Bisa dibayangkan bila setiap hari kita makan 3 pisang, berarti selama setahun kita mendapatkan dosis radiasi sekitar 1000 mikroSievert atau setara 1 mili sievert.

“Lantas, apakah kita menjadi sakit gara-gara makan buah pisang? Tentunya tidak, bahkan kita malah jadi sehat. Secara alamiah setiap manusia mendapatkan paparan radiasi alam pada kisaran 2 miliSievert per tahun,” tegasnya.

Dalam ukuran kecil, seperti yang ada di alam, zat radioaktif tidak berbahaya bagi manusia. Sebab itu, sampai jumlah tertentu zat radioaktif dapat digunakan tanpa membahayakan tubuh. Sebagai contoh di bidang kesehatan, radiasi digunakan untuk diagnosis ataupun terapi penyakit.

Terkait limbah radioaktif, Heru menjelaskan, bahwa hal ini masih tergolong dalam bentuk zat radioaktif. Dalam jumlah yang kecil tentunya limbah ini tidak berbahaya, namun ketika dalam jumlah yang besar akan berbahaya.

“Besar atau kecil ini bisa dilihat dari besarnya paparan radiasi yang diberikan. Sebagai acuan bisa dibandingkan dengan penggunaan zat radioaktif yang terbukti aman saat ini,” tegasnya.

Heru mencontohkan, peralatan CT scan yang sering digunakan di rumah sakit, akan memberikan paparan radiasi yang diterima tubuh sekitar 7-50 milisievert per pemeriksaan.

“Artinya paparan radiasi sampai dengan setara nilai tersebut, dapat dikategorikan masih dalam batas aman dan tidak mengganggu kesehatan tubuh manusia,” urainya.

Sehingga, ketika ada paparan radiasi, yang perlu dilihat adalah berapa laju paparannya, yang dinyatakan dengan milisievert per jam (mSv/jam). Karena paparan radiasi biasanya dalam nilai kecil, maka sering dinyatakan dalam mikroSv/jam, di mana 1 mSv per jam sama dengan 1.000 mikro Sv per jam.

Lihat juga...